Ekonomi Kapitalisme bagi Masyarakat : Kesejahteraan atau Keterlantaran ?

kapitalisme
oleh: Moh. Febri Rikza Azkal Umam

BismillahirRahmaanirRahiim


Perekonomian di dunia cukup berkembang pesat. Dengan adanya sistem-sistem ekonomi, maka dinamika perekonomian menjadi lebih terstruktur sesuai dengan prinsip sistem ekonomi tersebut.

Bagi yang paham mengenai Sistem Ekonomi Kapitalis, tentunya tau mengenai Adam Smith.
Di mana ia merupakan salah satu pelopor  Kapitalisme, sistem yang muncul di Eropa sekitar abad 18 sampai abad 19.

Adapun 5 teori dasar kapitalisme dari Adam Smith :

kaum elit

1. Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas–batas tertentu.
2. Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi
meningkatkan status sosial ekonomi.
3. Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih
keuntungan semaksimal mungkin.
4. Kebebasan melakukan kompetisi.
5. Mengakui hukum ekonomi pasar bebas/mekanisme pasar.

    Mengenai kapitalisme, terdapat teori laissez-faire. Di mana system di dalamnya banyak mengikuti teori ini. Sebelum itu saya terangkan mengenai teori ini.

Secara harfiah, kata ‘laissez-faire’  berasal dari Bahasa Prancis yang berarti ‘biarkan itu terjadi’, maksudnya ialah tidak ada campur tangan orang tertentu dalam suatu hal.

Jadi, laissez-faire bisa diartikan sebagai konsep politik-ekonomi yang memveto keterlibatan pemerintah dalam urusan perekonomian.

Para tokoh mazhab ekonomi klasik pun ber-utopia bahwa akan lebih baik jika segala kegiatan perekonomian dilaksanakan secara keseluruhan daripada campur tangan pihak tertentu (maksudnya itu pemerintah).

Apa itu Sistem Ekonomi Kapitalis ?

Sistem Ekonomi Kapitalis merupakan system ekonomi di mana industry serta alat-alat produksi dikuasai oleh pemilik (swasta) dengan tujuan mendapat keuntungan yang besar.
Dari prinsip itu, pemerintah tidak bisa melakukan campur tangan untuk memperoleh keuntungan bersama. Tetapi campur tangan pemerintah dilakukan dengan skala yang cukup besar untuk kepentingan-kepentingan individu.
Pengertian Kapitalisme menurut para ahli :

  • Adam Smith,

Menurut Adam Smith, kapitalisme merupakan sebuah sistem yang dapat menciptakan kesejahteraan untuk masyarakat apabila pemerintah tidak melakukan intervensi. Intervensi yang dimaksud di sini yaitu campur tangan terhadap mekanisme dan kebijakan pasar

  • Karl Max,

Menurut Karl Max, kapitalisme merupakan sebuah sistem yang mana harga barang dan juga kebijakan pasar ditentukan oleh pemilik modal. Jadi, bisa diartikan bahwa pemilik modal yang memiliki andil besar untuk menentukan keuntungan yang ingin mereka dapatkan.

 Ciri-ciri Ekonomi Kapitalis

  • Adanya pengakuan atas hak kepemilikan individu.
  • Adanya individualisme yang cukup tinggi.
  • Terfokus kepada hal yang bersifat materialistik, yang otomatis inheren dengan kehidupan hedonisme.
  • Adanya kebebasan tiap individu.
  • Persaingan yang tinggi.
  • Dalam konteks ini, human dipahami sebagai makhluk Homo Economicus, yang berarti mengejar kepentingan ekonomi pribadi.

        Sistem ekonomi ini banyak digunakan oleh negara-negara maju di berbagai benua. Seperti di benua Amerika, Eropa, Afrika, Asia, dan Australia (Antarktika sih benua, tapi ga ada negara, hehe:v, yahaha).

Secara umum (mayoritas), negara dengan sistem ekonomi kapitalisme semakin maju. Tetapi, di dalamnya terdapat banyak problem yang cukup patetis (memprihatinkan).

Ya! Betul!, KEMISKINAN. Di mana masalah tersebut makin kronis dalam lingkup sistem kapitalisme.

Karena pada sistem ini, ‘yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin’. Di mana kaum bawah (proletar) akan tetap hidup dengan keadaan sebelumnya, sedangkan para kaum atas (elit) akan kaya. 

Hal semacam itu bisa terjadi, seperti ciri-ciri yang telah saya sebutkan pada no. 6 “Dalam konteks ini, human dipahami sebagai makhluk Homo Economicus, yang berarti mengejar kepentingan ekonomi pribadi.”



Dampak kapitalisme di Indonesia

Kapitalisme cukup membawa dampak kurang baik bagi negara Indonesia.

>> Hal itu mempengaruhi gaya hidup masyarakat, yang nantinya individualistik akan tertanam pada masyarakat (padahal  masyarakat Indonesia memiliki budaya gotong royong, yang jelass bertentangan dengan sifat individual).

Apalagi hal itu cukup bertolak belakang dengan agama.

Secara teoritis pun, individualistik akan berdampak pada hal-hal yang merugikan.

>> Westernesasi serta hedonisme akan merusak bangsa, awalnya akan tertanam pada pelaku negara (masyarakat/person). Lalu, tiap individu akan mengejar suatu yang materialistik, yang nantinya akan mementingkan diri sendiri. Fenomena tersebut akan berakibat pada banyak hal, yang terutama yaitu KEMISKINAN, yahh... lagi lagi K-E-M-I-S-K-I-N-A-N.



Tidak ada kepedulian yang tinggi terhadap sesama, karena hanya ‘harta, harta, dan harta’ yang dicari.

So, mengenai sistem ekonomi di Indonesia. Sistem apa yang cocok dan ‘sip’ bagi negara Indonesia?
Bab itu akan saya bahas nanti.




Sebagai penutup;

Allah Ta’ala berfirman,
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
(QS Al-An’am [6]: 32)

“Sebaik-baik orang ialah yang paling berguna bagi orang lain.”
(Asy-Syaikh Al-Albani menghasankan hadits ini dalam Shahih Al-Jami’ no. 3289)




ALLAHU ‘ALAM_ ___ ___

Comments

Popular posts from this blog

Persamaan Kuadrat Materi SMA (SBMPTN)

Hancurnya Utopis Komunis dengan Utopia Komunisme